7 mata kuliah dengan 5 tugas akhir berupa artikel jurnal, kami menyebutnya Pagebluk Jurnal.

Bagi lulusan S1 edisi kewut seperti saya, yang sudah lebih dari satu dekade lulusnya, yang pas lulus dulu Song Hye Kyo masih gadis, Kim Jong Un belum tumbuh kumis dan Sandra Dewi belum kenal Harvey Moeis, tugas membuat artikel jurnal sama menyeramkannya dengan kenaikan PPN 12%.

Lha gimana, jaman bikin skripsi dulu belum ada jurnal-jurnal an. Baca jurnal aja belum pernah, apalagi menulisnya. Kalaupun pernah nulis jurnal, itu bukan jurnal ilmiah. Cuma jurnal harian yang isinya curhatan habis putus sama mantan. :-p

***

Btw, akhirnya semester 1 selesai juga. Kalau ditanya rasanya, berat memang tapi beberapa hal terasa menyenangkan.

Kami jadi memiliki banyak pengetahuan baru misalnya soal ChatGPT, QuillBot, atau Meta AI. Iya, semuanya adalah tool AI yang membantu mahasiswa dengan skill pemula seperti saya.

Di semester ini pula 2 teman kami punya bayi lagi. Yang satu diberi nama Ahmad Scopus, satu lagi Sinta Wardhani. Nama-nama ini tentu saja ngarang, lha kami belum sempat sambang.

Selain itu, hanya di kondisi perkuliahan seperti inilah, pertanyaan-pertanyaan masa kecil yang dulu gak boleh ditanyakan seperti menemukan jalan.

***

Meski sekarang sudah bisa haha hihi karena semester awal sudah selesai, kami harus sadar diri bahwa musim pagebluk berikutnya sudah menanti.

Kami harus melakukan persiapan dengan banyak-banyak membaca jurnal sembari berdoa semoga pagebluk semester berikutnya virusnya tidak bermutasi. Pun kalau seandainya bermutasi semoga bisa divaksinasi dengan Nasi Kebuli.


0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *